Cari Blog Ini

Jumat, 26 Maret 2010

Sixth Sense

Rin terbangun dari tidurnya ketika alarm ponselnya berteriak nyaring. 05.30. "Sebaiknya aku segera mandi", gumamnya. Dia bangkit dari tempat tidur dan mengambil handuk kemudian masuk ke kamar mandi. Setelahnya dia memakai seragamnya dan menyiapkan buku-bukunya. Dia memakai sepatu dan segera berangkat.


"rin! Kau telat lagi hari ini?" tanya Nicole. Yang ditanya hanya terdiam sambil menopangkan dagunya. "rin apa yang kau bengongkan?" Nicole mengguncangkan badan rin. Sebelum Rin sadar sepenuhnya dan Nicole akan mulai bertanya lagi. Rin keluar dari bangkunya. Mengabaikan Nicole dengan segudang pertanyaan yang ingin dia ajukan.
" pak saya permisi ke toilet" kata Rin pelan. Rin langsung keluar jelas tanpa menunggu gurunya menyetujui.


Rin bersandar pada dinding toilet, pikirannya jauh ke awang-awang. Dia masih memikirkan mimpinya semalam. Semuanya sangat jelas dalam mimpi itu, wajah si perempuan dan bentuk naganya. Tapi dia tidak mengerti apa maksud dari mimpi tersebut. Rin sangat yakin ada suatu maksud khusus di balik mimpinya. Tapi apa? "mungkin memang tidak ada artinya. " gumam Rin putus asa.Tapi dia terus memikirkan. Rin memang sering mendapat mimpi-mimpi yang aneh dan seringkali mengusik kehidupannya. Dan sepanjang minggu ini sampai hari senin ini, Rin setiap malam mendapat mimpi. Tapi mimpi tadi malamlah yang sangat jelas dan mendetail sehingga sulit sekali untuk bisa melupakan setiap kejadian dalam mimpinya. Benaknya terus terisi dengan suntikan kemungkinan dari maksud mimpinya.
.........................................


Krreekk..Kreeekk
"apa itu" kata Rin dari dalam toilet. Terdengar jelas bunyi pintu berderit yang membuyarkan lamunannya. Namun, ketika dia keluar dari toilet, dia tidak melihat apa pun. Hanya dia seorang yang ada di toilet ini. Tentu saja, karena kegiatan pembelajaran sedang berlangsung. Kemudian Rin mencoba memeriksa setiap toilet, dimulai dari toilet disampingnya. Perlahan dia membuka pintunya dan "HAH!" teriak Rin, kerannya seketika menyala dan air mengalir dengan deras. Ya., ampun toilet bodoh, pikir Rin. Rin mematikan kerannya. Rin membuka pintutoilet yang ke dua dan tidak ada apa-apa. Dan tinggal satu toilet di pojok yan tersisa. Dan dia harus membukanya. Dia membukanya dengan pelan-pelan. Bermaksud tidak membuat keributan. Saat pintu terbuka setengahnya terdengar suara tangisan seorang gadis, gadis itu menangis tersedu-sedu. Terbentik dipikiran Rin kalau sebaiknya dia tidak perlu membuka pintunya lebih lebar lagi. Namun, pintu itu terbuka sendiri, seperti ada magnet yang menariknya. "HAH!!" Rin menahan napasnya setelah melihat apa yang ada di dalam. Napasnya tercekat. Dia sama sekali tidak mempercayai apa yang telah dilihatnya.
"kurasa aku harus memeriksakan mataku" gumamnya kemudian mendesah.


TBC.

1 komentar: